Selasa, 24 Februari 2009

MENDENGARKAN WINAMP DENGAN STABIL

Pernah merasakan musik atau radio streaming A suaranya enak dan pas volumenya, giliran ganti ke musik atau radio streaming B suaranya jadi kekecilan dan musik atau radio streaming C malah kekencengan. Untuk menstabilkan volume bisa menggunakan plugin winamp yang bernama Enhacher v0.17

Untuk mendownloadnya, bisa anda klik di sini

Setelah download, coba install deh.. klik ok-ok/next-next aja.Buka winamp kamu, masuk bagian preferences. Di bagian DSP/Effect, pilih plugin yang tadi habis diinstall. Kalau sudah diklik, close saja perefencesnya.



Nah, coba deh dengerin musik atau radio streaming pasti suaranya lebih ngejreng dan enak didenger..! Atau coba ganti-ganti dengerin musik-musik melodi lamamu yang kemarin kedengar sayu-sayu, pasti dah mantap suaranya.



Biar lebih mantap di "Enhacer, boost" nya coba di aktifin ya..

Selamat Menikmati musik dengan suara yang mantap dan stabil sambil tidur-tiduran tapi jangan ngiler ya..., he, he....(haryp3p4@yahoo.co.id)

Selengkapnya....

Rabu, 18 Februari 2009

KUMPULAN DOWNLOAD SOFTWARE PORTABLE

Untuk selengkapnya silahkan kunjungi di sini

Selengkapnya....

Selasa, 17 Februari 2009

YA ILLAHI ROBBI....

Kusendirian di sini
Menghitung tasbih hayat
Kutiti jembatan iman
Kuselami makna kebenaran
Beratnya memikul beban ini

Illahi ya Robbi...
Kudongakan kepala
Menembusi langit tak berawan
Menghadang cahaya hidayah-Mu
Kutulis puisi dari hati
Kulukis sendu pengabdian
Mengharap belas pengampunan

Illahi ya Robbi...
Disini aku mencari ridho-Mu
Antara bebayang mentari
Dan redup embun membasahi
Mencari harga diri

Illahi ya Robbi...
Kuselami makna kehidupan ini
Dan perjuangan suci
Kutafsiri makna derita silam
Kutiti jalan duka hari ini

Dan... aku pasti kembali
Mencari sejernih air di Al-Kautsar...
Ampunan-Mu Ya Robbi.....

Selengkapnya....

Kamis, 12 Februari 2009

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT VCD

Langkah-langkah untuk membuat vcd ataupun dvd adalah klik disini

Selengkapnya....

Senin, 09 Februari 2009

JAUHILAH PERZINAAN

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek”. (Q.S. Al Israa’: 32).

Sebuah kemaksiatan besar yang saat ini semakin disepelekan oleh umat manusia adalah zina. Diakui atau tidak, saat ini perzinaan telah terjadi secara luas di masyarakat kita. Fenomena ini mengingatkan kita kepada peringatan Rasulullah saw;

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

“Pasti akan ada dari ummatku suatu kaum yang (berusaha) menghalalkan zina, sutra, khomer (minuman keras), dan alat-alat musik.” (H.R. Bukhari.)

Maksud hadis tersebut, bahwa akan ada di antara umat nabi Muhammad saw ini beberapa kaum yang sudah tidak kuasa lagi menahan hawa nafsu. Akibat tidak kuasanya menahan nafsu ini ia begitu meremehkan beberapa hal di atas, seolah-olah ia halal.

Kita memahami hadis tersebut demikian sebab siapapun tentu memahami bahwa perzinaan itu tidak halal. Hanya karena kelemahan akalnya saja ia mau tunduk dan bersujud di hadapan syetan dengan melakukan perzinaan. Dan karena kelemahan hatinya sehingga ketika muncul suara yang mengingatkan buruknya perzinaan, ia tak kuasa untuk mengentaskan diri dari ubang Lumpur perzinaan. Ya.. demikian karena ayat Allah sangat jelas,

“Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”. (Q.S. Al Israa’: 32).

Di dalam ayat ini Allah melarang manusia mendekati zina. Maksud mendekati zina adalah menempuh jalan yang menghantarkan kepada perzinaan. Dengan menggunakan mafhum muwafaqah, kalau mendekati saja dilarang, kalau menempuh jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju kepada perzinaan saja dilarang apalagi melakukan perbuatannya.

Di dalam tafsir Kalamul Mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa’di berkata: “Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas dari pada sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong kepadanya.”

Selanjutnya Syaikh Abdurrahman menjelaskan: “Al-Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat jelek dan keji oleh Syari’at, oleh akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak Allah, hak wanita, hak keluarganya atau suaminya, dan merusak kehidupan rumah tangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan.”

Begitu buruknya perzinaan ini hingga para ulama’ menganggap perzinaan sebagai dosa yang sangat besar. Ibnu Mas’ud pernah bertanya tentang dosa-dosa besar kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar disisi Allah?

Beliau bersabda: “engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain, padahal Dia menciptakanmu”.

Dia (Ibnu Mas’ud) berkata: “Kemudian apa?”

Beliau bersabda: “Engkau membunuh anakmu karena khawatir dia makan bersamamu.”

Dia berkata: “kemudian apa?”

Beliau bersabda: “Engkau berzina dengan istri tetanggamu.”

Kemudian Rasulullah membacakan ayat: “Yaitu orang-orang yang tidak menyeru bersama Allah sesembahan yang lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak dan tidak berzina. Dan barang siapa melakukan yang demikian akan mendapatkan dosa, akan dilipat gandakan adzabnya pada hari kiamat dan kekal di dalamnya dengan terhina.” (Q. S. Al Furqan 68 – 69).

Sebagai dosa besar yang banyak diremehkan oleh umat manusia maka Rasulullah mengatakan bahwa yang paling banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka adalah mulut dan farji (kemaluan).

وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ »

Rasulullah ditanya tentang hal Yang paling banyak menjerumuskan manusia ke-dalam neraka, beliau bersabda: “Mulut dan kemaluan.” (H.R. Turmudzi).

Maka pantaslah kalau tentang hal ini Imam Ahmad mengatakan: “Aku tidak melihat ada dosa yang lebih besar setelah membunuh jiwa selain dari pada zina,”

Dan Ibnu Mas’ud berkata: “Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu daerah kecuali Allah mengizinkan negeri itu dihancurkan.

Ibnul Qayyim menerankan keburukan yang dimaksud di dalam ayat di atas (al-Isra’:32), yaitu kehancuran, kerusakan dan kekafiran di dunia. Selain itu adalah kehinaan dan kesengsaraan di akhirat

Ayat, hadis dan pendapat ulama’ tersebut menyatakan dengan jelas tentang buruknya zina. Allah mengatakan bahwa zina adalah perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk. Rasulullah bersabda bahwa zina adalah dosa besar yang banyak menjerumuskan manusia ke dalam neraka. Demikian pula pendapat para Ulama. Sedangkan akal sehat dan fitrah bisa kita tanyakan pada diri kita sendiri…

JALAN MENUJU PERZINAAN
Sebagaimana yang telah diajarkan oleh Allah, kita harus berhati-hati untuk tidakmemasuki jalan-jalan yang mendekati zina. Bersabar untuk tidak masuk ke jalan-jalan tersebut lebih mudah daripada sabar untuk tidak berzina ketika sudah ada di dalam jalannya. Maka janganlah mendekati zina dan janganlah masuk ke dalam jalan-jalan yang mendekatinya.

Dan di-antara jalan-jalan menuju perzinaan adalah:

1. Memandang lawan jenis.

Persoalan memandang adalah persoalan yang kelihatannya remah, namun ini sangat erat sekali hubungannya dengan zina. Pandangan mata ibarat panah beracun, sebagaimana sabda Rasulullah saw

إِنَّ النَّظْرَةَ سَهْمٌ مِنْ سِهَامِ إِبْلِيسَ مَسْمُومٌ

Sesungguhnya pandangan mata itu adalah anak panah beracun dari panah iblis (HR at-Thabrani)

Jika seseorang terkena panah beracun, meskipun anak panah telah dicabut namun racun tetap akan bereaksi di dalam tubuh. Demikian pandangan mata, meskipun mata tidak lagi memandang namun akibat yang ditimbulkan oleh pandangan ini tidak segera hilang. Pandangan itu telah meracuni hati sehingga wajah yang dipandang tetap terbayang dibenaknya.

Untuk menghindarkan dari dampak ini Allah berfirman:

“Katakanlah kepada orang-orang beriman laki-laki hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.” (An-nur: 30).

Demikian pula Allah memerintahkan kepada wanita agar menahan pandangannya terhadap laki-laki dan menjaga kemaluannya. Allah berfirman: “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya.” (Q.S. An Nuur: 31).

Dan untuk meninimalisir pandangan yang akan berakibat pada terbukanya jalan menuju perzinaan, Allah memerintahkan para wanita mu`minah agar menutup auratnya. Allah berfirman: “Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudungnya ke dadanya.” (An-Nur: 31).

Rasulullah saw bersabda;

"Pandangan mata itu adalah salah satu panah di antara panah iblis"

2. Ikhtilath (pergaulan campur aduk antara laki-laki dan wanita).

Orang yang telah terkena panah syetan yang beracun, tidak akan merasa cukup dengan memandang lawan jenisnya. Ia akan berusaha untuk berkenalan. Selanjutnya ia akan bertemu untuk bercakap-cakap.

Jalan ini lebih lebar menuju perzinaan daripada sekedar memandang. Kita bisa saksikan betapa banyak perzinaan terjadi yang disebabkan dari perkenalan mereka di kantor, atau keakraban mereka di sekolah, atau aktifitas mereka di dalam suatu organisasi, dan lain-lain.

Allah Ta’ala berfirman: “Kalau kamu meminta kepada mereka sesuatu kebutuhan, mintalah dari balik hijab (tabir), yang demikian lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (Q.S. Al Ahzab: 53).

3. Khalwat (berduaan) dengan seorang wanita yang bukan mahram.

Jalan yang ketiga ini lebih lapang dan terang menuju kepada perzinaan dari pada sekedar melihat dan ikhtilat. Tidak aneh, karena bila seorang laki-laki berduaan dengan seorang wanita yang bukan mahramnya kecuali yang ketiganya adalah syaithan. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda:

لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ

“Janganlah sekali-kali seorang (diantara kalian) berduaan dengan wanita, kecuali dengan mahramnya”. (H.R Bukhari dan Muslim).

Khalwat ini bisa saja dimulai dari dari tempat keramaian, tetapi masyarakat tidak peduli kepada apa yang terjadi. Contoh, di dalam mobil, atau berboncengan sepeda motor, atau di tempat hiburan atau wisata. Meskipun tempat ini ramai, tetapi sudah maklum kalau ada dua orang berbeda jenis yang bergandengan, atau bahkan berciuman, atau bahkan berpelukan. Kita bisa saksikan, bagaimana anak muda saat ini berboncengan sepeda motor. Yakinkah kita bahwa mereka adalah suami isteri?

Bermula dari sekedar memandang, lalu bertemu, bercerita di tempat keramaian mereka terus membuat janji untuk mencari tempat tersembunyi, entah di kos, di hotel, atau di hutan. Jika sudah berada di tempat yang tesembunyi, maka terjadilah apa yang akan terjadi. Hanya keajaiban saja yang bisa menghalangi mereka dari datangnya murka Allah, yang disebabkan oleh perzinaan. Ini jangan diartikan, kalau di dunia mereka selamat berarti kemurkaan tidak datang, barangkali justru Allah kelak akan memberikan murka yang lebih dahsyat di akhirat tanpa mengurangi kadarnya di dunia sedikit pun. Na’udzubillah (bY. haryp3p4@yahoo.co.id)

Selengkapnya....